Prof Sutan Nasomal: " 80 Tahun Merdeka, Rakyat Masih Miskin Dan Terlunta-lunta,"

Radarberitanasional.co.id– Pakar Hukum Internasional dan Ekonom, Prof Dr KH Sutan Nasomal SH MH, mengkritik keras kondisi rakyat Indonesia menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Menurutnya, di balik kemeriahan perayaan, masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Di hadapan para pemimpin redaksi media di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Jakarta, Prof Sutan mencontohkan kisah pilu Andri, warga asal Surade, Kabupaten Sukabumi, yang bersama istri dan dua anak balitanya terpaksa tidur di emperan toko dekat lampu merah Ciawi, Bogor, selama empat tahun terakhir.

Andri, mantan buruh perkebunan, kehilangan pekerjaan akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit milik perusahaan besar. Kini ia bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan hanya Rp30.000 per hari, jauh dari cukup untuk mengontrak rumah atau memenuhi kebutuhan hidup.

"Dulu, lahan perkebunan dan persawahan menjadi sumber nafkah masyarakat desa selama ratusan tahun. Kini, alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian," tegas Prof Sutan.

Ia menambahkan, jutaan keluarga miskin kini meninggalkan desa untuk mencari penghidupan di kota, namun berakhir menjadi pengangguran atau pemulung. Situasi ini diperparah dengan minimnya perhatian dan bantuan dari pemerintah.

Prof Sutan mendesak Presiden RI Jenderal Haji Prabowo Subianto serta para kepala daerah untuk segera membuka lapangan kerja, menghentikan perampasan tanah rakyat, dan mengembalikan fungsi lahan pertanian demi kesejahteraan warga desa.

"Jangan biarkan rakyat sabar ini terus berjuang sendirian. 80 tahun merdeka seharusnya membawa kemakmuran, bukan kemiskinan yang makin parah," pungkasnya.

Narasumber:

Prof DR KH Sutan Nasomal SH MH

Presiden Partai Oposisi Merdeka

Pakar Hukum Internasional & Ekonom

0811 8419 260.

Tim/Red.