Gelar Aksi Solidaritas GMNI Kabupaten Tangeran Tabur Bunga Dan Nyalakan Lilin Di Bunderan Tigaraksa
BANTEN||
radarberitanasional.co.id-
Buntut dari tragedi kecelakaan di HUT Kabupaten Tangerang yang ke 392 antara sepeda motor dan truk tanah di bunderan Bugel Kecamatan Tigaraksa membuat puluhan mahasiswa yang mengatas namakan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) turun ke jalan tepatnya dilokasi kejadian kecelakaan beberapa waktu yang lalu.
Dalam aksi tersebut mahasiswa melakukan gotong keranda,tabur bunga dan nyalakan lilin sebagai bentuk duka cita yang mendalam serta menuntut beberapa Kepala Dinas di Kabupaten untuk mundur atau di copot jabatannya diantaranya Kadishub ( Kepala Dinas Perhubungan ) dan Kasatpol PP ( Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ) Kabupaten Tangerang yang diduga mandul untuk menangani jam oprasional truk tanah yang ada di wilayah Tangerang yang mengakibatkan banyaknya menelan korban jiwa selama ini
Menurut ketua kordinator lapangan aksi solidaritas GMNI Lutfi Yansyah mengatakan," turunnya mahasiswa menuntut tanggung jawab Kepala Dinas Perhubungan yang mana kejadian kecelakaan dimalam perayaan HUT Kabupaten Tangerang itu seharusnya tidak terjadi andai saja Dishub bertidak tegas kepada para supir truk tanah yang ada diwilayah kabupaten tangerang ,"tegasnya
Masih menurut Lutfi," seharusnya Pemkab dan Dinas terkait harus bertanggung jawab atas insiden tersebut yang merenggut korban jiwa yang menewaskan 2 nyawa sekaligus adapun korban bernama ,Huli Rahmadi yang beralamatkan kp Kebon Tiwu rt 02 rw 04 Desa Benda Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Banten ini tewas ditempat kejadian dengan luka terbuka dibagian perut dan kemaluan.
Kemudian istrinya yang bernama Omah Ajhari pun ikut tewas dilokasi kejadian adapun seorang anaknya korban yang bernama Azka Ajhari mengalami luka serius dan langsung dibawa ke rumah sakit dan masih dalam perawatan," lanjut Lutfi
Dalam orasi aksi solidaritas ini ketua cabang GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurniawan menyebutkan," bahwasanya jam yang seharusnya operasional mobil truk tanah tersebut adalah sesuai jam yang sudah diterapkan yaitu pukul.22-05 wib itu yang wajib dijalankan tapi apa nyatanya kami lihat masih banyak saja truk tanah yang masih di jalankan dan keluar diluar jadwal yang sudah ditentukan jadi siapa seharusnya yang bertanggung jawab,kami berharap kepada pejabat-pejabat yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang untuk bertanggung jawab penuh untuk kedua para korban terutama Aska Ajhari yang harus kehilangan kedua orangtuanya dan menjadi yatim piatu di malam perayaan HUT Kabupaten Tangerang,"tuturnya
Dan saya harap tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan oleh para supir mobil truk tanah yang masih saja marak melanggar dan tidak taat peraturan maka dari itu kami atas nama GMNI tersentuh hati naluri kami atas musibah yang terjadi oleh adanya korban kecelakaan di malam HUT Kabupaten Tangerang terutama adik kami Azka Ajhari yang harus dipaksa kehilangan kedua orangtuanya," .tutup Endang Kurniawan
Arif/Toto