Prof Dr Sutan Nasomal Desak Presiden RI Bentuk Tim Bersama Kementerian Dan Komnas HAM: Bela Rakyat, Tegakkan Hukum!

Prof Dr Sutan Nasomal Desak Presiden RI Bentuk Tim Bersama Kementerian dan Komnas HAM: Bela Rakyat, Tegakkan Hukum!

DKJ ||RBN.CO.ID– Gelombang aksi protes rakyat yang terus meluas di berbagai daerah dalam sepekan terakhir memakan banyak korban, baik dari kalangan masyarakat maupun aparat. Menyikapi kondisi ini, Prof Dr KH Sutan Nasomal SH MH, pakar hukum internasional sekaligus Ketua Umum Partai Oposisi Merdeka, mendesak Presiden RI Jenderal H. Prabowo Subianto agar segera membentuk tim khusus bersama kementerian terkait dan Komnas HAM untuk melakukan pendataan, evaluasi, dan penegakan hukum secara adil.


“Supaya hukum berjalan sebagaimana mestinya, Presiden harus memerintahkan para menteri yang membidangi bekerja sama dengan Komnas HAM. Semua korban, khususnya dari kalangan sipil—mahasiswa maupun masyarakat—wajib mendapat perhatian negara,” tegas Sutan Nasomal, Selasa (2/9/2025).


Ia juga menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam rentetan aksi unjuk rasa tersebut, seraya berharap tragedi serupa tidak terulang kembali.


Komnas HAM Jangan Bungkam


Lebih jauh, Sutan mengingatkan agar Komnas HAM tidak bungkam di tengah fakta adanya lebih dari 3.000 orang ditangkap aparat selama aksi demonstrasi. Menurut data resmi Polri, hingga kini tercatat 3.195 orang diamankan, dengan rincian:


55 orang ditetapkan tersangka


387 orang dipulangkan


2.753 masih dalam tahap pemeriksaan



“Mahasiswa dan masyarakat yang menjadi korban kekerasan harus segera melapor ke Komnas HAM. Ketua-ketua BEM di seluruh daerah juga sebaiknya mendata korban, bahkan bila perlu bekerja sama dengan LSM membentuk posko pengaduan,” ujar Sutan.


Korban Jiwa Terus Bertambah


Data sementara yang dihimpun mencatat sedikitnya 7 orang meninggal dunia akibat bentrokan dan insiden yang terkait aksi demonstrasi, di antaranya:


1. Affan Kurniawan – driver ojek online, tewas dilindas Rantis Brimob di Jakarta.



2. Saiful Akbar (46) – Plt Kasi Kesra Kec. Ujung Tanah, meninggal usai kebakaran gedung DPRD Makassar.



3. Muhammad Akbar Basri (Abay) – staf Humas DPRD Makassar, tewas dalam kebakaran.



4. Sarina Wati (26) – staf DPRD Makassar, turut meninggal dalam kebakaran.



5. Rusdamiansyah (Dandi, 25) – driver ojol, tewas dianiaya massa di Makassar.



6. Rheza Sendy Pratama – mahasiswa Amikom Yogyakarta, tewas dalam bentrokan di Polda DIY.



7. Sumari (60) – tukang becak Solo, meninggal akibat bentrokan di Bundaran Gladak.




Hingga kini belum ada data pasti mengenai jumlah korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit.


Jangan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas


Sutan menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa dan masyarakat jelas: hukum jangan hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Bila Komnas HAM tidak bergerak, ia menyarankan agar LSM maupun LBH segera turun tangan membuka posko investigasi independen dan melaporkan secara terbuka “rapor merah” oknum aparat yang terbukti melakukan kekerasan.


“Rasa cinta mahasiswa dan rakyat terhadap bangsa ini sangat tinggi. Kritik mereka adalah nasihat bagi pemerintah. Jangan sampai rakyat dikorbankan demi kepentingan segelintir kelompok,” tandas Sutan.


Dewi Sari/Tim

Editor : Taer.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: portal/visitor_counter.php

Line Number: 13