Prof. Dr. Sutan Nasomal Desak Presiden Tuntaskan Proyek “Rumah Hantu” Pemkab Sukabumi

Prof. Dr. Sutan Nasomal Desak Presiden Tuntaskan Proyek “Rumah Hantu” Pemkab Sukabumi

JABAR || RBN.CO.ID-


 Pembangunan pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Sukabumi di Desa Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, yang mangkrak bertahun-tahun kini menuai sorotan tajam,(26/8/25). Bangunan megah lima lantai yang seharusnya menjadi pusat pelayanan publik itu justru dikenal masyarakat sebagai “rumah hantu” karena terbengkalai, tidak terawat, dan menyeramkan.


Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH., pakar hukum internasional sekaligus ekonom, menilai kondisi ini mencoreng wajah pemerintahan daerah.


“Bagaimana bisa proyek kantor Bupati Sukabumi mangkrak bertahun-tahun, berdiri setengah jadi, tak dirawat, seolah hidup segan mati tak mau. Saya minta Yang Terhormat Bapak Presiden Prabowo Subianto segera memerintahkan menteri terkait bersama gubernur Jawa Barat untuk menuntaskan pembangunan istana perkantoran Pemkab Sukabumi ini,” ujar Prof. Sutan dalam keterangannya di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Jakarta, Selasa (26/8/2025).


Ia mengingatkan, keberadaan proyek mangkrak ini bahkan sudah menjadi bahan gunjingan wisatawan mancanegara. Lokasinya yang berdekatan dengan ikon legendaris Pantai Laut Palabuhanratu—terkenal dengan mitos Nyi Roro Kidul—membuat bangunan mangkrak ini kian memprihatinkan.


Sejak dimulai pada 2020, proyek tersebut sudah menelan anggaran hingga Rp180 miliar. Namun, hasilnya hanya kerangka gedung yang kusam, dinding berlumut, kaca pecah, serta lingkungan yang ditumbuhi ilalang tinggi. Warga sekitar menjulukinya “rumah hantu” karena tampak menyeramkan.


“Uang rakyat yang seharusnya bisa dipakai memperbaiki jalan, meningkatkan layanan kesehatan, atau pendidikan justru terkubur dalam beton tak terpakai,” tegas Prof. Sutan.


Pemerintah daerah melalui Bupati Sukabumi menyebut kelanjutan proyek masih menunggu kajian Kementerian PUPR. Tambahan dana sekitar Rp100 miliar diperlukan, dengan target penyelesaian baru pada 2027–2028.


Prof. Sutan menilai jawaban itu terlalu lama. “Masyarakat tidak butuh janji bertahun-tahun, mereka butuh kepastian dan tindakan nyata sekarang juga,” ujarnya.


Ia menutup dengan mengingatkan bahwa proyek perkantoran ini hanyalah satu dari beberapa proyek mangkrak di Sukabumi, termasuk bandara dan gedung amfiteater. Semua itu, katanya, menjadi cermin lemahnya perencanaan dan eksekusi pembangunan.

“Jangan biarkan uang rakyat hilang begitu saja. Pemerintah pusat harus turun tangan agar setiap rupiah anggaran digunakan secara bertanggung jawab,” pungkas Prof. Sutan, yang juga Presiden Partai Oposisi Merdeka serta pendiri Pesantren Assa’qwa Plus.


Dewi Sari/Tim.

Editor : Sahara Imoet.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to access array offset on value of type null

Filename: portal/visitor_counter.php

Line Number: 13