Viral ! Dikira Awan Turun, Busa Hitam Berbau Menyengat Hantui Langit Subang, Hinggap Ke Rumah Dan Sawah Warga "Bikin Geger"
JABAR||RBN.CO.ID– Warga Kp.Kondang Desa Tj Rasa Kec Patok Beusi Kab Subang Jawa Barat, sontak digemparkan oleh kemunculan busa berwarna hitam pekat konon beraroma asam yang didapati berterbangan di udara dan menimbulkan bau menyengat tajam. Fenomena aneh ini terekam dalam video amatir warga dan viral di berbagai platform media sosial pada Kamis (30/10/2025).
Dalam rekaman tersebut, terlihat gumpalan busa hitam semula di kira awan turun yang sebelum nya beterbangan di langit lalu awan akhirnya hinggap di atap rumah warga, halaman, bahkan area persawahan. Beberapa warga mengaku mencium aroma tak sedap menyerupai bau bahan kimia atau limbah industri.
"Baunya kuat banget, sampai bikin pusing. Tiba-tiba banyak busa hitam beterbangan dan nempel di genting,pesawahan dihalaman," ujar salah satu warga yang terdengar diantaranya dalam video viral tersebut.
Keterangan resmi dari pihak jawatan berwenang terkait, sumber pasti busa hitam itu bukan berasal dari subang tapi dari karawang yang terbawa oleh angin. Namun, sejumlah warganet menduga fenomena tersebut berasal dari limbah pabrik atau reaksi kimia dari proses tertentu berasal dari kawasan industri.
Dari hasil pemeriksa'an sementara, DLH Subang menduga awan hitam tersebut berasal dari pabrik olie di wilayah luar Karawang yang beberapa hari sebelumnya sempat terbakar.
"Pernah ada kejadian kebakaran perusahaan pengolahan olie bekas pada Kamis malam Jumat. Duga'an sementarabusa itu berasal dari kejadian tersebut," Ungkapnya.
" Tim sudah turun untuk mengambil sampel. Kami akan uji laboratorium untuk memastikan kandungan dan potensi bahayanya,dan dinyatakan aman tidak berbahaya "Tambah Cece Rahman seperti dikutip Detikjabar.com
Fenomena langka ini sontak menarik perhatian publik dan sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, terutama mereka yang tinggal di sekitar area persawahan yang terkena imbas busa misterius itu. Meski demikian pihak-pihak berkompeten yakni DLHK dan pemerintah setempat menyatakan busa busa tersebut aman, tidak berbahaya.
Wartawati : Dewi Sari
Penulis : Taer-Red.